• Operator Mesin: Operator mesin bertanggung jawab langsung dalam menjalankan dan merawat mesin. Mereka harus mendapatkan pelatihan TPM untuk memahami cara merawat dan melakukan perawatan pencegahan pada mesin yang mereka gunakan.
  • Tim Pemeliharaan: Tim pemeliharaan bertanggung jawab untuk merawat, memperbaiki, dan melakukan pemeliharaan preventif pada peralatan dan mesin produksi. Pelatihan TPM akan membantu mereka meningkatkan keterampilan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
  • Manajer Produksi: Manajer produksi berperan dalam pengelolaan operasional dan efisiensi produksi. Pelatihan TPM akan membantu mereka memahami bagaimana memaksimalkan kinerja peralatan dan meningkatkan produktivitas produksi.
  • Insinyur Perawatan: Insinyur perawatan memiliki peran kunci dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi pemeliharaan preventif. Pelatihan TPM akan membantu mereka mengembangkan dan mengimplementasikan rencana perawatan yang efektif.
  • Tim Kualitas: Tim kualitas bertanggung jawab untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Pelatihan TPM akan membantu mereka memahami peran perawatan dalam memastikan kualitas produk yang konsisten.
  • Namun, sebaiknya seluruh organisasi terlibat dalam penerapan konsep TPM untuk mencapai hasil yang optimal. Melibatkan semua bagian dari organisasi akan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perawatan dan kerjasama antar departemen untuk mencapai tujuan TPM yang lebih luas.

Berikut ini adalah Fakta Mengenai Total Productive Maintenance :

“Pelatihan Total Productive Maintenance (TPM) adalah suatu program pengembangan karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem perawatan peralatan dalam proses produksi. TPM berfokus pada keterlibatan semua anggota organisasi, termasuk operator mesin, tim pemeliharaan, manajer produksi, insinyur perawatan, dan tim kualitas, untuk bekerja sama dalam menjaga peralatan tetap dalam kondisi optimal. Melalui pelatihan TPM, para karyawan akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan perawatan pencegahan, identifikasi masalah potensial, dan mengatasi gangguan produksi dengan cepat dan tepat. Dengan menerapkan TPM, perusahaan dapat mengurangi downtime, meningkatkan kualitas produk, dan mencapai produktivitas yang lebih tinggi secara keseluruhan.

Total Productive Maintenance (TPM) merupakan sebuah program pelatihan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sistem pemeliharaan peralatan dalam proses produksi. TPM melibatkan seluruh anggota organisasi, termasuk operator mesin, tim pemeliharaan, manajer produksi, insinyur perawatan, dan tim kualitas, dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perawatan. Melalui pelatihan TPM, karyawan akan diberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan perawatan pencegahan, mengidentifikasi masalah potensial, dan mengatasi gangguan produksi dengan lebih baik. Dengan menerapkan TPM, perusahaan bertujuan untuk mengurangi waktu henti produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi secara keseluruhan.

Apa manfaat mengikuti pelatihan ini?

  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas peralatan serta proses produksi secara keseluruhan.
  • Mengurangi downtime dan gangguan produksi melalui perawatan preventif dan proaktif.
  • Meningkatkan kualitas produk dengan mengurangi kecacatan dan cacat produksi.
  • Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam merawat dan mengoperasikan peralatan dengan baik.
  • Meningkatkan kolaborasi antara berbagai tim dan departemen untuk mencapai tujuan bersama dalam perawatan dan produksi.

Berita Baiknya adalah:

“Total Productive Maintenance (TPM) adalah sebuah pendekatan holistik dalam manajemen perawatan yang bertujuan untuk mencapai sistem produksi yang optimal dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Konsep ini berasal dari Jepang dan menekankan pada keterlibatan aktif dari para operator dan personel produksi dalam merawat dan memelihara peralatan serta mesin. Tujuannya adalah untuk mengurangi kerusakan peralatan, mengeliminasi kegagalan yang tidak terduga, dan meningkatkan efisiensi serta kualitas produksi secara keseluruhan. TPM juga mendorong budaya kerja yang proaktif dan berfokus pada perawatan preventif guna menghindari downtime yang dapat mengganggu jalannya proses produksi. Dengan menerapkan pendekatan TPM, perusahaan berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih teratur, efisien, dan produktif, serta meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk yang berkualitas dan tepat waktu.

Dalam bahasa Indonesia, Total Productive Maintenance (TPM) dapat diartikan sebagai pendekatan komprehensif dalam manajemen perawatan untuk mencapai efisiensi dan produktivitas sistem produksi secara maksimal dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. TPM berasal dari Jepang dan menekankan partisipasi aktif para operator dan staf produksi dalam merawat dan menjaga peralatan serta mesin. Tujuannya adalah untuk mengurangi kerusakan peralatan, menghilangkan kegagalan yang tak terduga, dan meningkatkan efisiensi serta kualitas produksi secara keseluruhan. TPM juga mendorong terbentuknya budaya kerja yang proaktif dan fokus pada perawatan preventif guna menghindari waktu henti yang dapat mengganggu proses produksi. Melalui penerapan TPM, perusahaan berupaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih teratur, efisien, dan produktif, serta meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk yang berkualitas dan tepat waktu.

Siapa Yang Akan Menjadi Pembicara Pada Pelatihan ini?

Instruktur yang mengajar pelatihan Total Productive Maintenance ini adalah instruktur yang berkompeten di bidang Total Productive Maintenance baik dari kalangan akademisi maupun praktisi.

Materi Pelatihan Apa Yang Akan Didapatkan?

  • Pengenalan TPM
  • Definisi dan tujuan TPM.
    Sejarah dan asal usul TPM.
    Prinsip-prinsip dan filosofi di balik TPM.
    Pilar 1: Perawatan Perawatan Sendiri (Autonomous Maintenance)
  • Peran operator dalam perawatan mesin dan peralatan.
    Pengetahuan dasar tentang mesin dan sistem produksi.
    Standar operasional dan pemeriksaan rutin oleh operator.
    Penanganan masalah sederhana dan perbaikan awal.
    Pilar 2: Perawatan Pencegahan (Planned Maintenance)
  • Pentingnya perawatan preventif dalam menghindari gangguan produksi.
    Pengembangan rencana perawatan preventif.
    Pemeliharaan terjadwal dan penggantian suku cadang tepat waktu.
    Pilar 3: Pemeliharaan Perbaikan (Focused Improvement)
  • Konsep perbaikan berfokus untuk meningkatkan kinerja peralatan.
    Penggunaan alat-alat kualitas dan teknik analisis masalah.
    Implementasi perbaikan berkelanjutan.
    Pilar 4: Pelatihan dan Pengembangan Karyawan (Training & Skill Development)
  • Identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan di berbagai tingkatan.
    Program pelatihan TPM untuk mengembangkan keterampilan karyawan.
    Penyampaian pengetahuan tentang TPM secara efektif.
    Pilar 5: Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan (Safety, Health, and Environment – SHE)
  • Integrasi aspek keselamatan, kesehatan, dan lingkungan dalam TPM.
    Pengenalan kebijakan SHE dan praktik terbaik.
    Upaya untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan ramah lingkungan.
    Pilar 6: Administrasi dan Manajemen TPM (TPM Administration & Management)
  • Struktur dan tugas tim TPM.
    Pengelolaan proyek TPM dan alokasi sumber daya.
    Pengukuran dan pelaporan kinerja TPM.
    Pilar 7: TPM di seluruh Nilai Tambah (TPM in Office and Support Functions)
  • Penerapan prinsip TPM di departemen dan fungsi non-produksi.
    Mengoptimalkan kinerja seluruh organisasi dengan TPM.
    Implementasi TPM dan Rencana Tindak Lanjut
  • Langkah-langkah implementasi TPM.
    Penetapan tujuan dan strategi jangka panjang.
    Rencana tindak lanjut dan evaluasi pelatihan TPM.
    Studi Kasus dan Pembahasan
  • Analisis studi kasus tentang penerapan TPM dalam industri nyata.
    Diskusi dan pertukaran pengalaman untuk memahami tantangan dan solusi yang mungkin terjadi.
    Catatan: Materi pelatihan TPM dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik organisasi yang bersangkutan.

Metode Pelatihan

Presentasi

Pelatihan dengan metode Presentation untuk matrikulasi dan penyampaian materi

Diskusi

Komunikasi interaktif antara trainer dan peserta didalam kelas​

Studi Kasus

Membahas contoh permasalahan yang ada dan berbagi pengalaman

Praktek

Praktek Lapangan untuk peserta belajar dan berlatih secara mandiri

Selain Materi Pelatihan Benefit Apa Lagi Yang Akan Didapatkan

Sertifikat

Lunch

Coffee Break

USB Flasdisk

Modul

Souvenir

Transport

Jogja Dinner

Training Kit

Affrodable Investment

Lokasi Pelatihan

Berapa Investasi Jika Saya Upgrade Skill?

Investasi pelatihan selama dua hari tersebut menyesuaikan dengan jumlah peserta (on call). *Please feel to contact us.

Apabila perusahaan membutuhkan paket lain IN HOUSE TRAINING, anggaran investasi pelatihan dapat menyesuaikan dengan anggaran perusahaan

JADWAL PELATIHAN TAHUN 2023

Januari

18-19 / 26-27

Februari

15-16 / 23-24​

Maret

8-9 / 23-24

April

18-19 / 20-21

Mei

19-20 / 24-25

Juni

15-16 / 22-23

Juli

18-19 / 26-27

Agustus

11-12 / 24-25

September

14-15 / 21-22

Oktober

12-13 / 26-27

November

16-17 / 26-27

Desember

7-8 / 22-23